Rabu, 25 Juli 2012

Ibu

Ibumu adalah
Ibunda darah dagingmu
Tundukkan mukamu
Bungkukkan badanmu
Raih punggung tangan beliau
Ciumlah dalam-dalam
Hiruplah wewangian cintanya
Dan rasukkan ke dalam kalbumu
Agar menjadi jimat bagi rizki
dan kebahagiaanmu

Pejamkanlah mata, rasakan kedekatan cintanya
Sebab ketika itu Tuhan sendiri yang mengalir dalam kehangatan darahnya
Kalau Ibu membelai rambutmu, kalau Ibu mengusap keningmu, memijiti kakimu
Nikmatilah dengan syukur dan batin yang bersujud, karena sesungguhnya Allah sendiri yang hadir dan maujud
Kalau dari tempat yang jauh engkau kangen kepada ibunda
Kalau dari tempat yang jauh ibunda kangen kepada engkau,
dendangkanlah nyanyian puji-puji untuk Tuhanmu,
Pejamkanlah mata, rasakan kedekatan cintanya Sebab ketika itu Tuhan sendiri yang mengalir dalam kehangatan darahnya
Karena setiap bunyi kerinduan hatimu adalah Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya

Kalau engkau menangis Ibundamu yang meneteskan air mata
Dan Tuhan yang akan mengusapnya Kalau engkau bersedih
Ibundamu yang kesakitan Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak untuk Ibumu
Dan jangan bikin satu kalipun Ibumu menangis karenamu, Kecuali engkau punya keberanian untuk membuat
Tuhan naik pitam kepada hidupmu
kalau ibundamu menangis, para Malaikat menjelma jadi butiran butiran
air matanya
Dan cahaya yang memancar dari airmata ibu membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu


"Ibu....maafkan anakmu yang belum juga sembuh,
anakmu dikepung rasa sia-sia, rasa bersalah, rasa amat kotor, rasa banyak bacot, rasa tak bisa berbuat apa-apa untuk Ibu, maka tamparlah mulut anak-anakmu ini Ibu"


EAN/1985
Source: FB Lukman Junaedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar